provilllleeeee


kenapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
kenapa harus airmata yang keluar saat sedih mulai menyapa?

Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihat mereka,
pikirkanlah, sebelum kamu bersedih
selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan





About

Jambu busuk di bawah tangga.Baunya menyengat hidung.

Wednesday 29 October 2014

cerPennnn

Sekitar dua puluh tahun yang lalu, Ami sedang menjalankan semester terakhir dan berusaha menyelesaikan skripsi. Disaat itu pula, 2 minggu yang akan datang, Ami akan dipersunting oleh seorang pria yang bernama Iman (bukan nama sebenarnya). Ami dan Iman telah berpacaran selama 7 tahun. Iman merupakan teman SD Ami. Mereka telah kenal selama 14 tahun. Masa 7 tahun adalah masa pertemanan, dan kemudian dilanjutkan ke masa pacaran. Mereka bahkan telah bertunangan dan 2 minggu ke depan, Ami dan Iman akan melangsungkan ijab kabul. Entah mimpi apa semalam, tiba-tiba Ami dikejutkan oleh suatu berita. Adiknya Iman: Mbak Ami, Mbak Ami. Mas Iman…Mas Iman….kena musibah! Ami: Innalillahi wa inna illahi roji’un… Saat itu Ami tidak mengetahui musibah apa yang menimpa Iman. Kemudian sang adik melanjutkan beritanya… Adiknya Iman: Mas Iman…kecelakaan…dan..meninggal… Ami: Innalillahi wa inna illahi roji’un… …dan Ami kemudian pingsan… Setelah bangun, Ami dihadapkan oleh mayat tunangannya. Ami yang shock berat tak bisa berkata apa-apa. Bahkan tidak ada air mata yang mengalir. Ketika memandikan jenazahnya, Amit terdiam. Ami memeluk tubuh Iman yang sudah dingin dengan begitu erat dan tak mau melepaskannya hingga akhirnya orang tua Iman mencoba meminta Ami agar tabah menghadapi semua ini. Setelah dikuburkan, Ami tetap terdiam. Ia berdoa khusyuk di depan kuburan Iman. Sampai seminggu ke depan, Ami tak punya nafsu makan. Ia hanya makan sedikit. Ia pun tak banyak bicara. Menangis pun tidak. Skripsinya terlantar begitu saja. Orangtua Ami pun semakin cemas melihat sikap anaknya tersebut. Akhirnya bapaknya Ami memarahi Ami. Sang bapak sengaja menekan anak tersebut supaya ia mengeluarkan air mata. Tentu berat bagi Ami kehilangan orang yang dicintainya, tapi tidak mengeluarkan air mata sama sekali. Rasanya beban Ami belum dikeluarkan. Setelah dimarahi oleh bapaknya, barulah Ami menangis. Tumpahlah semua kesedihan hatinya. Setidaknya, satu beban telah berkurang. …tiga bulan kemudian… Skripsi Ami belum juga kelar. Orangtuanya pun tidak mengharap banyak karena sangat mengerti keadaan Ami. Sepeninggal Iman, Ami masih terus meratapi dan merasa Iman hanya pergi jauh. Nanti juga kembali, pikirnya. Di dalam wajah sendunya, tiba-tiba ada seorang pria yang tertarik melihat Ami. Satria namanya (bukan nama sebenarnya). Ia tertarik dengan paras Ami yang manis dan pendiam. Satria pun mencoba mencaritahu tentang Ami dan ia mendengar kisah Ami lengkap dari teman-temannya. Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang Ami, ia coba mendekati Ami. Ami yang hatinya sudah beku, tidak peduli akan kehadiran Satria. Beberapa kali ajakan Satria tidak direspon olehnya. Satria pun pantang menyerah, sampai akhirnya Ami sedikit luluh. Ami pun mengajak Satria ke kuburan Iman. Disana Ami meminta Satria minta ijin kepada Iman untuk berhubungan dengan Ami. Satria yang begitu menyayangi Ami menuruti keinginan perempuan itu. Ia pun berdoa serta minta ijin kepada kuburan Iman. Masa pacaran Ami dan Satria begitu unik. Setiap ingin pergi berdua, mereka selalu mampir ke kuburan Iman untuk minta ijin dan memberitahu bahwa hari ini mereka akan pergi kemana. Hal itu terus terjadi berulang-ulang. Tampaknya sampai kapanpun posisi Iman di hati Ami tidak ada yang menggeser. Tetapi Satria pun sangat mengerti hal itu dan tetap rela bersanding disisi Ami, walaupun sebagai orang kedua dihati Ami. Setahun sudah masa pacaran mereka. Skripsi Ami sudah selesai enam bulan yang lalu dan ia lulus dengan nilai baik. Satria pun memutuskan untuk melamar Ami. Sebelum melamar Ami, Satria mengunjungi kuburan Iman sendirian. Ini sudah menjadi ritual bagi dirinya. Disana ia mengobrol dengan batu nisan tersebut, membacakan yasin, sekaligus minta ijin untuk melamar Ami. Setelah itu Satria pulang, dan malamnya ia melamar Ami. Ami tentu saja senang. Tapi tetap saja, di hati Ami masih terkenang sosok Iman. Ami menceritakan bagaimana perasaannya ke Satria dan bagaimana posisi Iman dihatinya. Satria menerima semua itu dengan lapang dada. Baginya, Ami adalah prioritas utamanya. Apapun keinginan Ami, ia akan menuruti semua itu, asalkan Ami bahagia. Ami pun akhirnya menerima lamaran Satria. …beberapa bulan setelah menikah… Di rumah yang damai, terpampang foto perkawinan Ami dan Satria. Tak jauh dari foto tersebut, ada foto perkawinan Ami ukuran 4R. Foto perkawinan biasa, namun ada yang janggal. Di foto tersebut terpampang wajah Ami dan Iman. Ya, Ami yang masih terus mencintai Iman mengganti foto pasangan disebelahnya dengan wajah Iman. Foto itupun terletak tak jauh dari foto perkawinan Satria dan Ami. Sekilas terlihat foto tersebut hasil rekayasa yang dibuat oleh Ami. Namun Satria mengijinkan Ami meletakkan foto tersebut tak jauh dari foto perkawinan mereka. Bagaimanapun Ami tetap akan mencintai Iman sekaligus mencintai Satria, suami tercintanya. Dan Satria merupakan pria yang memiliki hati sejati. Baginya, cinta sejatinya adalah Ami. Apapun yang Ami lakukan, ia berusaha menerima semua keadaan itu. Baginya tak ada yang perlu dicemburui dari batu nisan. Ia tetap menjalankan rumah tangganya dengan sakinah, mawaddah dan warramah, hingga saat ini…

Monday 20 October 2014

PERNIKAHAN RAFFI AHMAD DAN NAGITA SLAVINA

Setelah melalui prosesi panjang menuju janji suci, akhirnya Raffi Ahmad dan Nagita Slavina SAH menjadi pasangan suami istri, Jumat 17 Oktober 2014. Dilansir dari iBerita.com (18/10/2014), selamat dua hari ini, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina melaksanakan serangkaian prosesi seperti prosesi siraman, pengajian dan midodareni yang telah dilaksanakan oleh Raffi pada hari Kamis, 16 Oktober 2014. Untuk masalah Ijab Qobul, Raffi Ahmad melaksanakannya pada hari Jumat, 17 Oktober 2014. Sebelum Raffi mengucap kata – kata sucinya tersebut, ia sempat ragu dan grogi karena takut jika ia melakukan kesalahan. Disaksikan langsung oleh Dahlan Iskan (Menteri BUMN) dan Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Raffi mengucap kata – kata dan janji suci ke penghulu dengan khidmat dan lancar. Setelah selesai mengucap janji dan kata – kata suci tersebut, akhirnya Raffi Ahmad bisa tersenyum lebar dan ceria karena dengan selesainya mengucap janji suci tersebut, Raffi Ahmad sukses melepas masa bujangnya dan menjadi suami sah dari Nagita Slavina. Prosesi Ijab Qobul dari pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina disiarkan secara langsung oleh salah satu TV Indonesia, Trans TV mulai dari jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Mulai dari persiapan pernikahan Raffi Ahmad hingga acara akad nikah. Setelah selesai melaksanakannya di Jakarta, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bakal langsung terbang ke Pulau Bali pada hari Minggu esok. Raffi dan Gigi tak sendiri, ia bakal ditemani oleh kedua orang tua dan para sahabatnya.
Nasi goreng sederhana praktis dan tanpa ribet seperti yang kami ulas diatas, bawa uang dan beli di pedagang kaki lima atau resto .. wkwkwk :) Akan tetapi kalau udah tutup lebih baik luangkan waktu sebentar daripada kelaparan. Mudah banget untuk membuat nasi goreng yang sederhana, apalagi bahan dan bumbu bisa dengan mudah menemukannya di dapur. Akan lebih enak lagi bila ada telur ayam, sosis atau ayam goreng.Oks.. silahkan disimak resep dan cara membuat nasi goreng sederhana berikut.................................................................................. Bahan-bahan yang diperlukan: 2 porsi nasi putih........ 2 butir telur ayam, dikocok............. Minyak goreng untuk menumis.......... Bumbu nasi goreng (dihaluskan) : 5 buah cabe merah........ 3 siung bawang merah............... 4 siung bawang putih............... Bumbu dan penyedap : Garam secukupnya................ Penyedap rasa secukupnya................ Kecap manis secukupnya........ Bawang merah goreng, taburan................. Bahan Pelengkap : Kerupuk..... Irisan Timun / Acar.............. Irisan Tomat............... Sambal terasi................ Cara Membuat Nasi Goreng............................................................................... Panaskan wajan, masukkan telur yang sudah dikocok, tunggu setengah matang selanjutnya masukkan bumbu yang telah dihaluskan. Aduk hingga keluar aromanya.............. Masukkan nasi putih, garam, penyedap dan kecap secukupnya. Aduk hingga semua tercampur dan merata. Angkat............... Sajikan di piring, bila perlu tambahkan lagi telur ceplok atau telur dadar......... Untuk penyajiannya jangan lupa kerupuk dan irisan timun/acar biar lebih enak..............
Berikut ini adalah biodata lengkap Billy Davidson : Nama lengkap : Billy Davidson Nama panggilan : Billy Tanggal lahir : 21 November 1991 Anak ke : 6 dari 6 bersaudara (bungsu) Profesi : Aktor, Model, Bintang Iklan Tahun aktif : 2006 sampai sekarang Agama : Kristen Warna favorit : Hitam, Kuning Akun Twitter Billy Davidson : @BillyDavidson_
Hidup itu layaknya waktu yang terus berjalan dan takkan pernah bisa kembali lagi. Jadi pergunakanlah waktumu sebaik mungkin Langkah terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan cara menciptakan sendiri masa depan tersebut Orang yang mampu belajar dari kegagalan adalah pemenang, namun orang yang selalu menutupi kegagalan adalah pecundang Jangan pedulikan orang yang mencaci maki dan membenci anda, karena dia bukan orang yang pantas mendapat perhatian dari anda. Karena yang paling utama adalah orang yang selalu ada untuk anda. Jika engkau gagal pada hari ini, janganlah engkau berputus asa, karena masih ada hari besok dan seterusnya yang akan mengajakmu menjadi lebih sukses. Seseorang dikatakan gagah perkasa, itu bukanlah orang yang bertubuh besar dan kuat, namun orang yang mampu mengendalikan emosinya pada waktu dia marah Bahagia itu adalah mereka yang bangga menjadi dirinya sendiri, tanpa mengkuawatirkan apa yg dipikirkan orang lain pada dirinya. Pacaran itu tidak harus selalu dimanjakan dan disayang, tapi ada hal yang lebih penting dari semua itu, diajarkan cara saling menghormati pasangan dan saling menerima Jangan pernah melihat siapa yang berbicara, namun lihatlah tentang apa yang disampaikannya Bahagia itu tidak berarti segalanya sempurna. Bahagia yang sesungguhnya adalah ketika anda memutuskan untuk melihat sesuatu secara sempurna.

Thursday 15 May 2014

my cerpennn

Antara Aku, Teman Sekelas dan Tuhan Yang Mengetahuinya


Pagi yang cukup mendung mengawali hari gue (biasanya penulis romantis, nulisnya pagi yang cerah mengawali hariku.. sayangnya bukan gue banget..). yap, pagi mendung karena hujan semalam semakin membuat gue males berangkat sekolah, menurut gue itu sih, manusiawi terlebih siswa siswi bahkan.. gue yakin gak Cuma gue doang yang ngerasa kaya gini mungkin anak sekelas juga bakal ngerasain hal yang sama. Dengan kondisi malas dan ngantuk berat, gue paksain langkahin kaki ke sekolah. Setibanya gue di sekolah, gue lihat wajah wajah penuh kemalasan berjejer di sekolah. “No, semangat banget pagi ini.” Kata nia ke gue. Mata yang ngantuk berat semakin kesal karena mendengar panggilan nia, gue bingung kenapa sih orang orang lebih suka manggil gue NO daripada REN? Padahal nama gue udah keren keren Reno Arya Putra. Nama sekelas artis, kan? Tapi masa dipanggil samaan kaya tukang parkir depan sekolah, pak nono. Nambah bete kan? Ya udah kita lupain seputar nama gue. Sekarang kita kembali ke cerita.. gue tau maksud nia itu nyindir gue karena gue datang dengan penampilan yang ala kadarnya. Ya, sepatu sedikit basah gara- gara becekan depan kompleks, celana yang kena air becekan yang dikirain ngompol, baju yang langsung gue ambil dari jemuran (karena hujan, jemuran gak kering, jadi gak disetrika (#ngelestingkatdewa), ditambah muka gue yang biasanya sedikit ganteng jadi kucel kaya baju gue yang gak sempet disetrika ini, semakin menambah kesan males yang sebentar lagi akan melekat di gue. Entah mengapa cowok ganteng setengah males kaya gue bisa dipilih jadi bendahara kelas. Biasanya bendahara kelas, kan cewek, bukan cowok. Sempet gue menolak untuk jadi bendahara tapi malah semakin dipaksa sama anak anak sekelas. Dengan setengah hati gue menerima jabatan itu. Walaupun gue setengah hati dengan jabatan itu, tapi gue tetep bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas (#bendahararajin). Selain sebagai bendahara, gue juga merangkap sebagai manager peralatan kelas. Jabatannya sih keren, tapi gue harus menanggung kerjaan untuk selalu mempersiapkan peralatan kelas. Keren kan kerjaannya? Bagi gue sih enggak. Seperti biasa saat bel masuk guru pun mulai mengajar. Sekarang adalah jam pelajarannya bu Lili, guru paling killer di sekolah gue. Dia itu seorang komentator tetap untuk kritik kelas gue. Entah mengapa itu guru hobinya yaitu mencari kekurangan kelas gue. Jadi sebelum dia datang ke kelas gue, kelas gue harus ngelakuin ritual dulu, bukan mandi kembang tujuh rupa, tapi bersihin kelas, ngecek kelengkapan kelas, dan lain sebagainya. Pokoknya kalau dia datang, kelas harus kelihatan perfect. Saat ia melangkah menuju kelas gue, seisi kelas deg-degan kaya mau dibagiin hasil ulangan akhir. Waktu dia masuk, semua menunggu kata pertama yang diucapkannya. “kok, kelasnya masih kotor sih? Gak disapu ya tadi?” ujarnya. Langsung deh semangat belajar seisi kelas luntur semua. Kita tinggal nunggu, kritikan apa aja yang bakal disampaikan oleh bu Lili. Saat bu Lili ingin menulis di papan tulis, “kok spidolnya gak bisa, gimana sih, kelas kok kaya gini? Siapa manager peralatan kelasnya?” tanyanya. Langsung sekelas rame rame nunjuk gue. Karena teramat ngantuk, gue gak sadar kalau gue tertidur. Dan jadilah gue kena omelan itu guru. Karena sakit hati dikritik terus gue beliin peralatan tulis kelas selengkap mungkin. Bahkan, ada yang gue beli sampai tiga.. “kalau sampai itu guru masih komplain tentang peralatan kelas, gue suruh dia beli peralatan sendiri.” Kata gue dengan kesel. Gue sempet mikir untuk membatalkan rencana kejutan ulang tahun buat guru itu karena perasaan kesel yang teramat mendalam. Gue juga sempet mikir untuk memberi kado kepada itu guru yaitu, selusin spidol papan tulis, biar kalau spidol kelas lagi gak ada dia punya spidol sendiri.. Niat gue itu pun didukung sama anak sekelas. Nah, keesokan harinya, gue ketemu sama pelajaran dia lagi. Gue sekelas langsung ngelakuin ritual nyapu kelas biar gak kena ocehan lagi. Dan saat dia datang, semua menunggu kata pertama apa yang diucapkannya. Ternyata dia masuk tanpa kritikan, langsung senyum mengembang di wajah anak sekelas. Menurut gue itu adalah suatu awal yang baik. Gue juga ngelihat dia bawa bungkusan pake Koran. Yang gue pikir, itu bungkusan isinya tempe, soalnya kemaren gue ngelihat dia bawa bungkusan tempe. Anak sekelas gak ada yang perhatiin isi bungkusan itu. Saat jam pelajaran hampir habis, dia langsung membuka bungkusan itu. Ternyata isinya adalah… coklat SILVER QUEEN mini sekardus. Langsung deh, anak sekelas rame ngelihatnya. Sebagai anak yang normal, gue juga seneng dapet coklat. Terus coklatnya dibagiin sekelas. Tanpa gue mikir dikasih coklat karena apa, langsung gue samber itu coklat. Katanya, dia bagi bagi coklat karena anak kelas gue selalu menyambut kedatangannya dengan spesial. Padahal itu guru gak tau kalau kita nyambut dengan spesial biar kita gak kena ocehannya. Biarlah agar menjadi rahasia antara gue, anak sekelas, dan Tuhan lah yang mengetahui.. Karena sudah dikasih coklat, langsung deh, anak sekelas melanjutkan rencana kejutan ulang tahun ibu Lili. Dasar ya, anak remaja labil, dikasih coklat langsung berubah niatnya..

Friday 28 March 2014

wakakakakakak

Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue, Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?" Ibu : "Sudah hampir 30 tahun. Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?" ... Ibu : "Anak saya ada 4, yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak..." Presiden kemudian menggeleng-gele -ngkan kepala karena kagum... Lalu dengan percaya diri Bapak Presiden berbicara kesemua hadirin yang menyertai beliau, "Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi...karen -a kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah mewah..." Lalu sambil mengarahkan mike yang sedang di pegangnya ,Bapak Presiden kembali berbicara kepada wanita penjual kue tersebut ... Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK,KEJAKSAAN dan DPR?" Lalu dengan polosnya sang wanita penjual kue tersebut itu berkata :"Sama... mereka berjualan kue juga disana ..." Bpk : @#$%$^@% #Kejang-kejang

LUCU TO!!!!

Bejo : mak..... emak sakit ya??? 
Emak : iya jo... 
Bejo : hmm...kita ke dokter yuk... 
Emak : mau bayar pake apa'an....kan duit kita udah tipis jo.. Uhukk...uhukk 
Bejo : kita jual si tole(kambing) aja mak..
 Emak : tapi kan tuh kambing kesayangan elu.... 
Bejo : kan bejo lbh sayang emak
Emak : terserah elu aja dah... 
Bejo : ya udah..bejo jual ke pasar ya mak... 
Emak : iye...inget ya jo...tuh kmbing bandot..lu jual jutaan... Jangan mau kalo ditawar murah..sayang.... 
Bejo : iya mak..bejo juga tau...kn bejo dah capek2 ngerawat... Kalo gitu bejo pamit ya mak... #berangkat jual kambing 
Tak lama kemudian
 bejo : mak...kambing kita laku..jutaan... 
Emak : alhamdulillah....
 Bejo : pertamanya dia cuma nawar 500rb mak.. Ihh enak aja...kambingnya ditawar murah bnget...kagak bejo kasih... 
Emak : bagus tuh jo..emang pembeli jman sekarang maunya murah mulu'...terus... Lu jawab apa wktu dia nawar gitu... 
Bejo : bejo bilang...pesan emak kambingnya mesti dihargai jutaan pak... Gitu mak... Alhamdulillah....setelah mikir lama... Akhirnya dia mau juga....harga jutaan.. 
Emak : Memang berapa jo dia beli tuh kambing???berapa juta???
 Bejo : setengah juta mak... Hebat kan...sesuai pesan emak..jutaan...gimana???puas mak??? Emak : #*@?&@#*-+??? # semaput dadakan

keseimbangan hidup

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri. Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah. "Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?" Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari". Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?" Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya." Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis. Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua". "Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis". Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".

Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah. Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!