provilllleeeee


kenapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
kenapa harus airmata yang keluar saat sedih mulai menyapa?

Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihat mereka,
pikirkanlah, sebelum kamu bersedih
selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan





About

Jambu busuk di bawah tangga.Baunya menyengat hidung.

Friday 28 March 2014

wakakakakakak

Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue, Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?" Ibu : "Sudah hampir 30 tahun. Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?" ... Ibu : "Anak saya ada 4, yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan dan yang ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak..." Presiden kemudian menggeleng-gele -ngkan kepala karena kagum... Lalu dengan percaya diri Bapak Presiden berbicara kesemua hadirin yang menyertai beliau, "Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi...karen -a kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah mewah..." Lalu sambil mengarahkan mike yang sedang di pegangnya ,Bapak Presiden kembali berbicara kepada wanita penjual kue tersebut ... Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK,KEJAKSAAN dan DPR?" Lalu dengan polosnya sang wanita penjual kue tersebut itu berkata :"Sama... mereka berjualan kue juga disana ..." Bpk : @#$%$^@% #Kejang-kejang

LUCU TO!!!!

Bejo : mak..... emak sakit ya??? 
Emak : iya jo... 
Bejo : hmm...kita ke dokter yuk... 
Emak : mau bayar pake apa'an....kan duit kita udah tipis jo.. Uhukk...uhukk 
Bejo : kita jual si tole(kambing) aja mak..
 Emak : tapi kan tuh kambing kesayangan elu.... 
Bejo : kan bejo lbh sayang emak
Emak : terserah elu aja dah... 
Bejo : ya udah..bejo jual ke pasar ya mak... 
Emak : iye...inget ya jo...tuh kmbing bandot..lu jual jutaan... Jangan mau kalo ditawar murah..sayang.... 
Bejo : iya mak..bejo juga tau...kn bejo dah capek2 ngerawat... Kalo gitu bejo pamit ya mak... #berangkat jual kambing 
Tak lama kemudian
 bejo : mak...kambing kita laku..jutaan... 
Emak : alhamdulillah....
 Bejo : pertamanya dia cuma nawar 500rb mak.. Ihh enak aja...kambingnya ditawar murah bnget...kagak bejo kasih... 
Emak : bagus tuh jo..emang pembeli jman sekarang maunya murah mulu'...terus... Lu jawab apa wktu dia nawar gitu... 
Bejo : bejo bilang...pesan emak kambingnya mesti dihargai jutaan pak... Gitu mak... Alhamdulillah....setelah mikir lama... Akhirnya dia mau juga....harga jutaan.. 
Emak : Memang berapa jo dia beli tuh kambing???berapa juta???
 Bejo : setengah juta mak... Hebat kan...sesuai pesan emak..jutaan...gimana???puas mak??? Emak : #*@?&@#*-+??? # semaput dadakan

keseimbangan hidup

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri. Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah. "Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?" Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari". Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?" Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya." Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis. Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua". "Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis". Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".

Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah. Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!