Sebagian orang berpendapat, bahwa mengajar adalah proses penyampaian
atau mentransfer ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Tetapi
tampaknya pendapat ini harus jauh-jauh ditinggalkan, karena sudah tidak
sesuai dengan perkembangan jaman. Kini mengajar harus kita maknai
sebagai sebuah kegiatan yang komplek, yaitu penggunaan secara integratif
sejumlah keterampilan untuk menyampaikan ilmu. Pengintegrasian
keterampilan-keterampilan yang dimaksud di sini harus dilandasi dengan
seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu pengetahuan/wawasan.
Sedangkan penearapannya akan menjadi unik bila dipengaruhi oleh semua
komponen belajar mengajar. Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang
hendak digapai, ilmu yang ingin disampaikan, seubjek didik, fasilitas
dan lingkungan belajar, dan yang tidak kalah penting adalah
keterampilan, kebiasaan dan wawasan guru tentang dunia pendidikan dan
misinya sebagai pendidik.
Jika mengajar dipahami sebagai kegiatan mentransfer ilmu kepada siswa,
maka mengajar itu sendiri hanya akan terbatas pada penyampaian ilmu itu
saja. Guru di pihak pertama menyampaiakan ilmu dan siswa di pihak kedua
akan menerima secara pasif. Prosesnya pun bisa diketahui, pembelajaran
akan berjalan secara membosankan. Karena yang mendominasi pembelajaran
adalah guru, sedangkan siswa hanya sebagai penerima.
Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang dilakukan
dengan sengaja untuk menciptakan proses belajara pada siswa dan mencapai
tujuan yang telah dirumuskan, maka jelas bahwa yang menjadi sasaran
akhir dari proses pengajaran itu ialah siswa belajar. Artinya dalam hal
ini segala upaya apapun dapat dilakukan selagi bisa
dipertanggungjawabkan, dan bisa menghantarkan siswa menuju pencapaian
tujuan belajar yang telah dicanangkan, artinya siswa belajar secara
aktif, dan yang mendominasi dikelas adalah siswa.
Kesimpulannya, hakekat menjajar itu merupakan usaha guru menciptakan
dan mendesain proses belajar pada siswa. Jadi yang terpenting dalam
belajar mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru, akan
tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut (guru lebih
menghargai proses dari pada hasil). Sekali lagi peranan yang menonjol
dalam belajar mengajar ada pada siswa, ini bukan berarti bahwa peranan
guru tersisihkan, hanya diubah saja.
Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas
mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar
tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
meyenangkan.
Thursday 7 May 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
Post a Comment